Mejuahjuah.id – Oleh Joey Bangun
Orang Karo itu tidak terlalu rajin tetapi bukan pemalas. Berjiwa lemah lembut dan toleransi yang kuat. Sifat gotong royong dan memusyawarahkan sesuatu secara “sangkep nggeluh” menjadi nilai yang dikedepankan dalam strukur sosial masyarakatnya.
Kelemahan orang Karo pada umumnya mudah tersinggung dan gampang sakit hati. Apabila rasa sakit hati dan ketersinggungan itu terlalu mendalam akan menimbulkan reaksi. Umumnya mempunyai sifat pendendam. Akibatnya cepat melakukan aksi tanpa pikir panjang, yang penting persoalan belakangan.
Orang Karo sangat sensitif tetapi menyimpan sifat ideal sebagai single fighter. Berani memulai sesuatu walau tidak tahu apa resiko yang akan dihadapinya. Mempunyai jiwa merantau dan dengan cepat bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ada istilah sendiri yang mengacu hal ini yaitu, “Kalau masuk ke kandang kambing, dia akan mengembik tapi tidak jadi kambing. Kalau masuk ke kandang harimau, dia akan mengaum tapi tidak jadi harimau.”
Sifat orang Karo bisa juga dilihat dari Merganya. Ada yang bilang sifat Merga itu bisa juga disimbolkan dari jari-jari tangan.
Jempol dilambangkan dengan Karo-karo.
Telunjuk itu identik dengan Ginting.
Nah kalau jari tengah biasanya disebut Tarigan.
Kalau jari Manis karakter merga Sembiring.
Untuk kelingking disebut-sebut cocok Perangin-angin.
Okey, mari kita bahas satu persatu-persatu sifat merga-merga itu. Ini tidak mutlak lho kade-kade. Hanya riset dan tidak semua persis seperti yang kami jabarkan. Jadi sebelum lanjut jangan langsung tersinggung ya.
Karo-Karo
Merga Karo-karo rata-rata cerdas dalam berpikir dan bertindak. Ini terbukti dengan orang Karo yang meraih gelar sarjana pertama kali adalah Dr B. Sitepu dan Mr. Jaga Bukit. Profesor pertama dari Karo adalah Prof. A.T. Barus. Gubernur Sumatera Utara dari Karo pertama kali adalah Ulung Sitepu. Sampai menteri dari Karo yang pernah diangkat adalah M.S. Kaban. Jadi setiap apapun yang diawali orang Karo dalam kancah negeri ini selalu diawali oleh merga Karo-Karo.
Karo-karo biasanya berkemauan kuat dan berusaha keras meraih cita-citanya. Karena kemauan dan kerja kerasnya itu tidak sedikit Karo-karo berhasil meraih segala keinginannya.
Beru Karo terkenal berani dalam bertindak. Ketika ada yang tidak sesuai keinginan hatinya maka apapun bisa dikata-katainya. Cenderung bersifat mendominasi dalam rumah tangga. Tapi beru Karo terkenal kepintarannya sebagai penyeimbang rumah tangga.
Ginting
Merga Ginting lantang dalam berbicara. Kalau memang pendapatnya benar akan terus dipertahankannya. Ginting pintar dalam mengungkapkan pendapatnya. Tidak takut untuk memulai sesuatu yang baru. Mempunyai jiwa pemimpin yang kuat. Namun cenderung patuh pada istrinya.
Beru Ginting terkenal tidak malu tampil ke tengah. Kalau belum berbuat sesuatu rasanya belum ada kepuasan dalam dirinya. Keberaniannya terkadang tidak memikirkan resiko apa yang akan terjadi terhadap tindakannya. Tidak ada Beru Ginting yang tidak cerewet.
Sembiring
Merga Sembiring rata-rata berjiwa diplomatis. Sedikit berbicara tapi dalam artinya. Terkadang pelan-pelan mengutarakan pendapatnya sehingga keinginan hatinya diterima semua orang. Berjiwa moderat dan berpikir logika. Cenderung malu dan takut mengutarakan cinta pada gadis yang dipujanya. Bahkan sekalipun ditanya apakah dia mencintai gadis itu dengan cepat akan ditampiknya dengan halus.
Beru Sembiring berjiwa penyabar. Walau banyak yang tidak menyenangi dirinya dengan sabar dia akan menerimanya. Cenderung sebagai penguasa rumah tangga. Sehingga rumah tangga berada dibawah kendalinya.
Tarigan
Merga Tarigan identik dengan perbual-bual bukan berarti dia pembohong. Tarigan itu punya sifat dasar pintar berbicara. Di kedai kopi ataupun jambur semua obrolan pasti didominasi merga Tarigan. Cepat berkelit dalam berkata-kata jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan maksudnya. Karena pintar berkata-kata rata-rata merga Tarigan mempunyai jiwa dagang.
Beru Tarigan bersifat pasrah terhadap sesuatu yang didapatnya. Apa yang dikatakannya terkadang berbeda dengan isi hatinya. Beru Tarigan selalu ingin tampil maksimal di depan orang banyak. Dia tidak mau kalah kalau dari segi penampilan.
Perangin-angin
Merga ini disebut dengan julukan Tambar Malem. Angin yang identik dengan kesegaran diibaratkan sebagai obat atau Tambar. Selain itu Tambar Malem maksudnya disini adalah kepintaran dalam berkata-kata untuk menghibur orang. Jika ada orang mengalami masalah, Perangin-angin pintar memakai lidahnya untuk menghibur dan mencari solusi jalan keluarnya. Bersifat moderator dan mediator. Itu makanya zaman dahulu kalau ada perselisihan antar kampung atau orang yang dipanggil untuk mendamaikannya adalah merga Perangin-angin. Cenderung harus dibujuk-bujuk (tami-tami) dan cemburuan. Berani dalam bertindak dan mengungkapkan pendapatnya.
Beru Perangin-angin berjiwa ingin tampil. Ada suatu kebanggaan jika dirinya diperhatikan orang. Bersifat menguasai keluarganya sendiri. Kepintarannya dalam mencari muka pada orang tuanya terkadang membuat perselisihan dengan turangnya atau saudara laki-lakinya.
Sifat-sifat merga di atas tidak bisa menjadi tolak ukur bagi kita untuk menyimpulkan sifat seseorang dari merganya. Perkembangan jaman, kehidupan sosial dan perkawinan dengan berbagai suku sedikit demi sedikit mengikis sifat-sifat merga itu sendiri.
Jadi sifat merga yang disebutkan tadi hanyalah sebuah kesimpulan kecil dari sebuah penelitian yang setiap saat bisa disanggah dan diperdebatkan. Sekali lagi janganlah kesimpulan diatas menjadi acuan kita untuk menilai sifat merga dan juga sifat seseorang.
Tapi jika kita menelusuri lebih dalam setiap orang Karo mempunyai sifat yang rata-rata hampir sama. Mungkin dikarenakan alam, budaya dan seninya yang mengacu pada kehidupan sosial Karo itu sendiri.
Sumber asli : https://joeybangun.wordpress.com/2008/03/07/karo-dan-sifat-merganya/
© Mejuahjuah.id /CATATAN : Setiap konten di website Mejuahjuah.id memiliki hak cipta. Jika ingin mengutip sebagian ataupun seluruh isi dari setiap artikel dalam website ini harap menghubungi kami atau memberikan asal sumber kutipan dari Mejuahjuah.id.