Mejuahjuah.id – Pantangan Karo dalam tradisi Karo akan kami ceritakan secara berseri.
- Apabila seseorang memasuki hutan belantara yang dipercaya keramat, pantang sekali menyebut nama harimau, gajah atau berbicara kasar, niscaya akan datang akibat yang kurang baik mis: sesat dijalan, akan datang hujan lebat.
- Pada waktu menabur benih (bibit) di ladang terlupakan menabur sepanjang manusia (kira-kira 1,5 meter) dapat berakibat pemilik ladang atau kaum keluarganya mendapat bahaya sakit ataupun bisa meninggal.
- Tidak baik jika sedang nambun (menumpahkan padi yang telah di ayan), berbunyi burung elang di udara ataupun terdengar suara derik-derik padi, sebab menurut kepercayaan bahwa yang memiliki ladang akan sakit.
- Pantang jika dalam upacara “erpangir ku lau” “perumah begu jinunjung” (upacara bercakap-cakap dengan begu jinunjung dengan perantaraan guru), terdengar lolongan anjing, kucing berkelahi, debu hitam yang disebabkan asap dapur (tempara) dan jatuh di atas pangkuan guru pada saat guru membacakan tabas (mantera) untuk memanggil begu itu.
- Pantang jika mengusahakan tanah mati (tanah yang tak dialiri air).
Dikutip dari berbagai sumber.
© Mejuahjuah.id /CATATAN : Setiap konten di website Mejuahjuah.id memiliki hak cipta. Jika ingin mengutip sebagian ataupun seluruh isi dari setiap artikel dalam website ini harap menghubungi kami atau memberikan asal sumber kutipan dari Mejuahjuah.id.
Bagikan