Toerin-Toerin Joey Bangun – Mejuahjuah.id
Batukarang Simalem
Dalam bahasa Karo disebut Gereta. Tapi dalam bahasa Indonesia kita sebut saja namanya Kereta untuk menjelaskan kepada anda pedati yang biasanya disebut ditarik oleh kerbau dan lembu.
Kereta lembu itu sudah memasuki jalanan kuta. Santa Perkeleng duduk ongkang-ongkang kaki diatasnya sambil mengigit-gigit potongan rumput. Saat orang-orang kuta Batukarang melihatnya melintas lewat mereka menyambutnya senang.
Santa Perkeleng pasti telah membawa pesanan mereka. Baik yang dibeli di Berastagi ataupun Kabanjahe. Seperti uis (kain adat), kebutuhan erdakan (masak) , mbako ntabeh (tembakau) berikut bulung nipah (rokok karo dari kulit jagung) atapun kampil (tempat sirih) lengkap dengan belo (sirih), gambir dan kapurnya.
Semuanya memang menjadi kebutuhan masyarakat kuta. Mereka tidak perlu pergi berbelanja. Mereka cukup memesannya pada Santa Perkeleng yang setiap pekan pergi ke Tiga (pasar).
Bak pahlawan kereta lembu Santa Perkeleng dikerumuni. Mereka meminta semua yang telah mereka pesan. Dengan sigap Santa Perkeleng memberikan satu persatu pada mereka sesuai dengan pesanan mereka masing-masing. Uniknya mereka semua menerima dengan sabar.
Sebelumnya mereka telah mengumpulkan uang. Dengan modal itu Santa Perkeleng bisa berangkat ke Tiga. Saat kembali semua pesanan mereka terkabulkan.
Pemuda itu memang unik. Tubuhnya paling tinggi diantara semua penduduk desa. Banyak tua-tua kuta mengatakan dia mirip orang Belanda. Dan dia benci dikatakan begitu. Apalagi jika orang-orang itu tahu latar belakang keluarganya.
Dia seorang pemuda Karo istimewa yang mempunyai bakat seni tinggi. Hampir semua alat musik tradisional Karo bisa dimainkannya. Mulai dari jenis tiup seperti Sarunei, Surdam ataupun Belobat, sampai alat musik lain seperti kulcapi, ketteng-ketteng juga gendang si nganaki dan gendang si ngindungi.
Di setiap upacara Karo, orang-orang akan menunggu aksinya dalam tari Ndikkar. Tari itu dipenuhi dengan kemampuan pendikkar (pesilat) dalam menyerang dan bertahan sambil menangkis. Kemampuan sebagai pendikkar membuat keseganan orang-orang pada Santa Perkeleng semakin tinggi.
Di samping itu pesona lelaki itu yang menebarkan karismanya. Santa Perkeleng juga seorang penyair. Kemampuannya dalam menuai kata-kata kadang dirangkum dalam bentuk lagu. Lagu-lagu itu dinyanyikan dengan belobat ataupun kulcapi saat dia sedang menggembalakan lembu-lembunya. Permakan (gembala) memang menjadi pekerjaan rutinnya.
Ketampanannya menjadi buah bibir semua gadis di pelosok Karo. Mereka membicarakannya dan berharap akan pelukannya. Kadang kehebohan terjadi di sungai-sungai tempat para gadis itu mandi. Mereka saling berselisih untuk mendapatkan dan menaklukkan hati pemuda itu. Satu dua dari mereka adalah putri para Sibayak (raja Karo).
Apalagi jika pekan telah tiba Santa Perkeleng berangkat ke Kabanjahe. Sepanjang jalan di kuta yang dilaluinya, gadis-gadis yang bergejolak itu menunggunya. Mereka pasti berusaha melakukan hal-hal yang menarik perhatian Santa Perkeleng.
Santa Perkeleng tidak peduli. Dia berjalan terus. Satu gadispun belum ada yang membuat dia harus menoleh. Belum ada yang bisa menundukkan hatinya. Tidak sedikit yang harus menangis tersedu-sedu di kamarnya. Semua karena Santa Perkeleng. Lelaki asal Batukarang itu.
Semua beru Perangin-angin dibuat bangga olehnya. Mereka bangga akan turang (saudara laki-laki) mereka itu. Satu persatu mereka didekati para gadis itu. Mereka berharap semua beru Perangin-angin itu bisa menjadi mak comblang. Tapi hanya senyum sindiran yang diberikan para beru perangin-angin itu. Mereka mengatakan para gadis itu harus melompati gunung Sinabung dulu baru bisa mendapatkan Santa Perkeleng.
Santa Perkeleng memang Tambar Malem (obat kesembuhan-julukan yang diberikan pada merga Perangin-angin). Konon seorang gadis di Juhar sembuh dari penyakitnya karena Santa Perkeleng tersenyum padanya saat sedang melewati desa itu suatu ketika.
Bersambung
© Mejuahjuah.id /CATATAN : Setiap konten di website Mejuahjuah.id memiliki hak cipta. Jika ingin mengutip sebagian ataupun seluruh isi dari setiap artikel dalam website ini harap menghubungi kami atau memberikan asal sumber kutipan dari Mejuahjuah.id.