Muncang Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Muncang adalah kegiatan mengusir roh jahat. Ada 2 macam Muncang yaitu muncang rumah dan muncang kuta (kampung). Muncang rumah diprakarsai oleh pemilik rumah, sedangkan muncang kuta diprakarsai warga kampung. Muncang dilakukan oleh karena ada hal-hal yang dianggap aneh dan tidak semestinya. Misalnya dirumah adat (delapan keluarga) sering terjadiSelanjutnya

Ngarkari Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Ngarkari dilakukan bagi orang yang selalu dirundung penyakit atau kemaIangan. Ngarkari dimaksud harus menggunakan dukun, dimana dukun berperanmengucapkan mantera dan membuat ramuan tertentu untuk dipergunakan olehkeluarga yang dirundung malang. Sesuai keyakinan setelah demikian maka keluarga tersebut terhindar dari penderitaan. *) Diangkat dari Buku Pilar Budaya Karo (Sempa Sitepu,Selanjutnya

Ngulak Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Ngulak artinya mengembalikan perbuatan orang yang tidak baik. Misalnya seorang menderita suatu penyakit. Setelah diobati dukun ternyata penyakit itu disebabkan perbuatan orang lain. Maka untuk mengobatinya harus dilakukan dengan cara “Ngulak”. Ngulak dilakukan oleh dukun sambil memberi orang yang terkena penyakit obat seperlunya. Biasanya kegiatan tersebut dilakukan olehSelanjutnya

Njujungi Beras Piher Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Njujungi Beras Piher maksudnya menyampaikan ucapan selamat dengan cara khusus menabur beras di atas kepala seseorang. Njujungi Beras Piher juga merupakan kepercayaan dan penghormatan. Njujungi Beras Piher dilakukan kepada : – Orang yang telah lama tidak nampak kemudian muncul kembali. – Orang yang luput dari mara bahaya. –Selanjutnya

Erpangir Ku Lau Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Masih terdapat pada masyarakat Karo suatu kegiatan Membersihkan Diri (Erpangir Ku Lau). Erpangir Ku Lau dalam arti lebih mendalam termasuk kepercayaan menciptakan ketenangan bathin dan harapan masa depan yang lebih baik. Atau setidaknya setelah dilakukan Erpangir Ku Lau, ada perubahan yang terdapat pada si pelaku terutama dalam menumbuhkanSelanjutnya

Nama Hari di Karo Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Nama-nama hari pada suku Karo apabila diperhatikan banyak miripnya dengan kata-kata Sansekerta. Setiap hari dari penanggalan itu mempunyai makna atau pengertian tertentu. Oleh karena itu apabila seseorang hendak merencanakan sesuatu, misalnya keberangkatan ke tempat jauh, berperang ke medan laga, memasuki rumah baru dan berbagai kegiatan lainnya. selalu dilihatSelanjutnya

Nama Bulan di Karo Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Penanggalan bulan di tradisi Karo dibagi menjadi 12 bulan. Nama bulan tersebut dikaitkan dengan binatang dan benda-benda alam lainnya. Inilah nama bulan dan artinya menurut tradisi Karo. Bulan Sipaka Sada merupakan bulan kambing Bulan Sipaka Dua merupakan bulan Lampu Bulan Sipaka Telu merupakan bulan Gaya (Cacing) Bulan SipakaSelanjutnya

Bulang-Bulang Karo Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Oleh Bujur Sitepu Mejuahjuah.id – Ngikutken si enggo biasa ilakoken, adi lit sada kerja adat, sukut ibahan rose, maka sidilaki arus make bulang-bulang, sidiberu make tudung. Bage kape ibas kerja gendang guro-guro aron. Engkai maka bage? Eme erdandanken pengakap kalak Karo, maka mejile, mehaga, metunggung ras mehamat simada kerja. Bulang-bulangSelanjutnya

Adat Kematian Karo Tempo Doeloe Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Apabila seseorang meninggal dunia, maka berkumpullah semua kerabatnya (kalimbubu, senina dan anak beru) bermufakat bagaimana akan dilakukan penguburan terhadap jenazah tersebut. Dahulu kala mayat itu akan dibakar terutama kalau kematian itu “mate sada wari” (mati dalam satu hari), yaitu suatu kematian, yang tidak didahului oleh suatu penyakit, seperti bunuh diri,Selanjutnya

Makanan Khas Karo Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Makanan Khas Babi Panggang Karo (BPK), daging babi Trites (Pagit – Pagit), makanan dari sapi Gat – gat, cincang daging sapi Rendang Lembu, rending daging sapi Rendang Manok, rending daging ayam Tasak Telu, daging ayam, daun ubi dan kelapa diparut Ikan Mas arsik, ikan mas Ikan Lele Arsik, ikan leleSelanjutnya

Prinsip Hidup Orang Karo Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Beberapa Prinsip hidup atau ‘way of life’ orang Karo bisa dilihat dari Umpama (peribahasa) mereka: Bagi buluh belin sada ndapuren (Kekuatan bersama dan Persatuan) Buluh belin nungkirken ku benana (Tidak pernah lupa akan asal usulnya, kalak Karo) Sumpah kalak perburu ‘Mela Mulih Adi La Rulih” (Misi) Siksik lebeSelanjutnya

Pantangan Karo (7) Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mengambil barang-barang yang diletakkkan ditata kuburan seperti bendera, kayu, piring, cerek, tempat bunga, gelas, dipan. Pantang pada waktu malam hari memotong kuku atau rambut ataupun mendengar anjing melolong. Pantang menyapu sebelum orang selesai makan dan pantang juga meninggalkan teman yang belum selesai makan. Merga Ginting pantang makan kerbau putih, belalangSelanjutnya

Pantangan Karo (6) Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Tengah menanak nasi pantang bernyanyi atau menanggalkan tudung kepala. Sewaktu makan, pantang kalau tangkai sendok yang dibuat dari bambu (nasi ukat) menunjuk seseorang, mengenai orang dengan tangkai itu, ataupun lampu mati atau sendok itu dibawa diatas makanan orang lain yang bakal memakannya. Pantang mengambil barang-barang orang yang menderita kebakaran rumah.Selanjutnya

Pantangan Karo (5) Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id Pantang menunjuk benang raja (benteha) dengan jari telunjuk. Pantang menggendong tempat enau dengan bahu kiri dan juga mengatakan “bawa banyak ikan” kepada orang yang akan mengail. Pantang jika mulai bertenun ternyata benangnya putus. Jika tangan basah kena ludah pantang menumbuk tepung untuk membuat cimpa. Sedang berkikir pantang untuk menangkapSelanjutnya

Pantangan Karo (4) Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id Didalam perkawinan, pantang jika kaki pengantin tersandung sewaktu berjalan dari tempatnya biasa menuju ke tempat yang ditentukan, ataupun kepalanya terantuk. Sehari sesudah pesta perkawinan, pengantin pantang menyeberang sungai dan 4 hari lamanya pantang meninggalkan tempat tidur. Pantang mengerjakan sesuatu pekerjaan dalam keadaan terbelengkalai. Ada peribahasa orang Batak Karo yangSelanjutnya

Pantangan Karo (3) Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id Pantang mengembangkan tikar terbalik, karena tikar orang mati (tempat mayat) dikembangkan terbalik dan juga meletakkkan pakaian yang tempatnya dikaki arah kepala. Sewaktu menabur padi pantang memakan makan-makanan, karena waktu menjaga burung, padi itu mungkin dibinasakan oleh tikus, babi hutan. Ketika memotong padi pantang bernyanyi-nyanyi dan bersiul-siul. Pantang sekali jikaSelanjutnya

Pantangan Karo (2) Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id Pantang untuk menginjak, melangkahi ataupun menduduki batu penghulu balang. Pantang jika sedang menanam pisang, bayangan batang pisang itu mengenai yang menanamnya. Jatuh ditepian yang berkeramat, kepala terletak sebelah hilir adalah pantang. Pantang, perempuan yang sedang hamil ataupun baru melahirkan, menghadiri upacara pemakaman orang yang mati bersalin. Pantang jika padaSelanjutnya

Pantangan Karo (1) Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Pantangan Karo dalam tradisi Karo akan kami ceritakan secara berseri. Apabila seseorang memasuki hutan belantara yang dipercaya keramat, pantang sekali menyebut nama harimau, gajah atau berbicara kasar, niscaya akan datang akibat yang kurang baik mis: sesat dijalan, akan datang hujan lebat. Pada waktu menabur benih (bibit) di ladangSelanjutnya

Sumbang si Siwah pada Masyarakat Karo Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Mejuahjuah.id – Dalam cerita-cerita klasik Karo yang dikenal dengan “Turi-turin si adi” terdapat ungkapan yang berbunyi “jelma si mehamat emkap jelma si banci janah sanggup menekan ras nasapken sumbang si siwah ibas kinigeluhenna nari” yang artinya, “orang yang sopan adalah orang yang dapat serta sanggup menghilangkan dan menghapus larangan yangSelanjutnya

Luah Kalimbubu Mejuahjuah.id I Ensiklopedia Karo

Oleh Pt.Ir.Perdana Gintings, Msi Mejuahjuah.id – Dalam pesta adat perkawinan suku Karo, ada tiga tahapan adat yang  harus di lalui yaitu “Mbaba Belo Selambar”, “Nganting Manuk”, dan “Erdemu Bayu” atau petuturken. Biasanya sebelum upacara Nganting Manuk dilakukan acara pemberkatan nikah di gereja, khususnya bagi pengantin  orang Kristen. Yang paling saratSelanjutnya